DASAR PEMROGRAMAN ARDUINO

         
                Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Hardwarenya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri. Saat ini Arduino sangat populer di seluruh dunia. Banyak pemula yang belajar mengenal robotika dan elektronika lewat Arduino karena mudah dipelajari. Tapi tidak hanya pemula, para hobbyist atau profesional pun ikut senang mengembangkan aplikasi elektronik menggunakan Arduino. Bahasa yang dipakai dalam Arduino bukan assembler yang relatif sulit, tetapi bahasa C yang disederhanakan dengan bantuan pustaka-pustaka (libraries) Arduino. Nah kali ini kita akan membahas dasar bahasa pemrograman arduino.


Struktur Arduino

Setiap program Arduino (biasanya disebut sketch) memiliki setidaknya dua fungsi (biasanya disebut routines).


                Semua code yang diletakkan diantara tanda kurung kurawal { } akan dieksekusi saat program mulai dijalankan dan akan berhenti jika kita melepaskan catu daya Arduino dari sumber listrik.

1.       Syntax

Salah satu hal yang membuat bahasa C cukup merepotkan yaitu elemen formating yang harus dipahami (namun, ini juga yang membuat bahasa C menjadi formating yang harus dipahami (namun, ini juga yang membuat bahasa C menjadi bahasa pemrograman yang powerful). Jika kita menguasainya maka kita tidak akan terlalu kesulitan dalam memrogram Arduino.

a.       //(single line comment

b.      /* */(multi line comment)

c.       { }(kurung kurawal)

d.   ;(semicolon)


          

                a.    //(single line comment

Code ini digunakan untuk membuat catatan pada program. Jika pada program kita ketikkan // maka apapun yang diketik pada baris seletah tanda // tersebut tidak akan dibaca oleh program.

Contoh :

void loop()

{

…program yang dibaca

//baris ini tidak akan dibaca oleh program …program yang dibaca

}

b.   /* */(multi line comment)

Jika kita ingin membuat catatan pada program dan kata2nya cukup banyak maka kita bisa menggunakan /**/ . Apapun yang diketikkan diantara dua tanda ini tidak akan dijalankan oleh program.

Contoh:

void loop()

{

…program yang dibaca

/*

apapun yang diketik diantara tanda ini tidak akan dibaca oleh program

*/

…program yang dibaca

}

c.   { }(kurung kurawal)

                   Digunakan untuk mendefinisikan awal dan akhir dari code program


d.   ;(semicolon)

Setiap baris code harus diakhiri dengan tanda ;

(biasanya tanda ini yang sering lupa digunakan oleh pemula sehingga program tidak bisa di compile) 

Contoh :

void loop() {

                            digitalWrite (LED, HIGH);
                            delay(500);
                            digitalWrite(LED, LOW);
                            delay(500); 
                                 }

 

2.       Variabel

Variable adalah tempat untuk menyimpan data. Variable memiliki nama, nilai, dan tipe data. Statementnya biasa disebut deklarasi.

int (integer)

Tipe data yang paling sering digunakan, menyimpan data sebesar 2 bytes (16 bits). Menyimpan nilai dari -32,768 sampai 32,768.

           long(long)

Digunakan jika datanya lebih besar dari data integer. Menggunakan 4 bytes (32 bits) memori RAM dan memiliki range 2,147,483,648 dan 2,147 ,483,648.

           boolean(boolean)

Variable sederhana yang menyimpan nilai True atau False. Sangat berguna karna hanya menggunakan 1 bit memori RAM.

           char(character)

Menyimpan sebuah karakter mengunakan ASCII code (contoh: 'A' = 65). Memori 1 byte (8 bits) RAM. Arduino menggunakan strings sebagai sebuah array dari banyak char. 

float(float)

Digunakan untuk floating point math (decimals). Memori yang digunakan 4 bytes (32 bits) RAM range nilai antara -3.4028235E+38 dan 3.4028235E+38.

 

3.       Operasi Matematika




Operator digunakan untuk memanipulasi nilai (cara kerjanya sama seperti matematika sederhana).

 

4.       Operator Perbandingan

Operator yang digunakan untuk perbandingan secara logical

==(sama dengan)

(contoh, 12 == 10 F ALSE atau 12 == 12 TRUE)

!= (tidak sama dengan)

(contoh, 12 != 10 TRUE atau 12 != 12 F ALSE)

< (lebih kecil dari) 

(contoh, 12 < 10 F ALSE atau 12 < 12 FALSE atau 12 < 14 TRUE)      

> (lebih besar dari) 

(contoh, 12 > 10 TRUE atau 12 > 12 F ALSE atau 12 > 14 FALSE)


5.       Struktur Kontrol




    for(int i = 0; i < #repeats; i++){ }

(menghitung ke atas i++ Atau kebawah i-- )

Digunakan ketika kita ingin mengulangi code sebuah nilai beberapa kali.

 

6.       Digital

pinMode(pin, mode);

Digunakan untuk menyeting mode pin, Pin adalah nomer pin yang ingin digunakan (pin 0 sampai pin 19). Mode bisa berupa INPUT atau OUTPUT.

Contoh:

pinMode (13,INPUT);

“artinya pin 7 pada arduino kita gunakan sebagai output.”

7.       Analog

Meskipun Arduino merupakan mesin digital namun, Arduino juga dapat digunakan untuk mengoprasikan analog (dengan sedikit trik).


int analogRead(pin);

Ketika input dari pin analog diseting sebagai INPUT, kita dapan membaca tegangan inputnya. Nilainya mulai dari 0 (untuk 0 volt) dan 1024 (untuk 5 Volt).

int analogWrite(pin, value);

Beberapa pin dari board Arduino mensuport PWM (pulse with modulation) pin tersebut yaitu pin (3, 5, 6, 9, 10, 11). Nilai yang dihasilkan bervariasi antara 0 (0% duty cycle Sekitar 0 volt ) dan 255 (100% duty cycle sekitar 5 volt).

Contoh:

int analogWrite(6,200);

“program akan memberikan nilai pwm 200 pada pin 6, sehingga pin tersebut secara hardware akan terhubung ke tegangan (+5 volt)”

 

          Itu tadi Dasar dasar arduino yang harus di pahami, agar memudahkan kalian dalam mempelajari microcontroller arduino :)


 

 

0 Comments