Wifi jammer merupakan kegiatan seseorang untuk memblokir sebuah koneksi wifi yang terhubung pada perangkat seseorang.
Pada tutorial kali ini kita akan mencoba untuk membuat wifi jammer dengan menggunakan nodemcu. Bagi anda yang belum tau cara menggunakan nodemcu dapat di baca disini.
Secara teknis, yang nanti ditunjukan disini bukanlah membuat Jammer namun Deauther.
Perbedaannya jika Jammer mengirimkan sinyal derau pada spektrum Wi-Fi (2.4GHz) sehingga mengganggu spektrum frekuensi Wi-FI.
jika Deauther mengirimkan paket yang menginterferensi sinyal sehingga mengganggu kerja ruter Wi-Fi. Jadi secara perilaku mirip dengan Jammer.
Terdapat protokol Wi-FI yang disebut sebagai 802.11 dan berperilaku sebagai sebuah deauthentcation frame. Protokol ini dapat digunakan secara aman untuk memutuskan koneksi semua user yang terhubung dengan router.
Untuk me-disconnect semua perangkat dari jaringan Wi-Fi, sebuah Deauther tidak perlu tahu password atau terlebih dahulu masuk ke dalam jaringan Wi-Fi tersebut. Yang diperlukan hanya mac address dari router Wi-Fi dan perangkat client.
Langkah pertama yaitu download terlebih dahulu software flash tool disini
Buka flash tool, lalu pilih developer mode, klik esp8266 download tool.
Lalu masukkan file.bin dan setting sesuai dengan di bawah ini :
Setelah itu erase terlebih dahulu agar dapat menghapus program sebelumnya agar data tidak tertimpa.
Setelah itu klik start tunggu sampai proses selesai.
Saat selesei di flashing. NodeMCU akan mengalami reset, pengguna dapat me-reset-nya juga secara manual dengan menekan push button RESET yang ada pada board-nya. Saat, men-scan jaringan Wi-Fi, anda akan menemukan, SSID bernama pwned. Itu adalah SSID yang dimiliki oleh NodeMCU.
Pengguna diharuskan terlebih dahulu terhubung dengan jaringan SSID pwned tersebut menggunakan smartphone ataupun komputer dengan menggunakan password deauther. Setelah terhubung, user bisa mengakses control panel deauther yang berada pada alamat url 192.168.4.1. Buka url tersebut melalui browser anda.
Laman berikutnya memungkinkan attacker untuk melakukan scan access point (jaringan WiFi) dan station (perangkat client). Pada saat proses scan station berlangsung, antarmuka web akan tidak dapat diakses sehingga pengguna harus melakukan re-connect secara manual.